Selasa, 28 Agustus 2012

Negeri Para Bedebah

Beberapa hari yang lalu, saya membaca salah satu berita di koran Jawa Pos, yang isinya mengenai  seorang mantan Jubir Presiden. Disitu dia mengaku bahwa dia menyukai karya sastra, dan dia menyebutkan penggalan puisi. Negeri Para Bedebah, itu judulnya.
Penggalan puisi yang disebutkan, seperti ini :

"Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah"

Semoga saya, dan anda semua yang membaca postingan ini, menjadi agen perubahan. Agen perubahan yang cerdas, pekerja keras, dan beriman agar tidak menjadi generasi penerus pemimpin yang lagi-lagi bedebah.

Inilah sajak puisi selengkapnya :

Puisi Negeri Para Bedebah

Karya:Adhie Massardi

Ada satu negeri yang dihuni para bedebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala

Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah

Di negeri para bedebah
Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marah
 Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi,
Dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan
"Barangsiapa di antara kamu melihat kemunkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya, jika ia tidak mampu cegahlah dengan lisannya, dan apabila tidak mampu maka dengan hatinya. Yang demikian itu adalah selemah-lemah iman." (Hadits riwayat Imam Muslim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar