Saya memilih judul di atas karena memang itu saya inginkan ketika ada di sana. Jangan sampai kekeluargaan yang terbentuk selama 25 hari menjadi bukan apa2 karena setelah itu kami tidak menjalin tali silaturahim kembali. Bukankah Allah juga membenci hamba2Nya yang tidak menjalin tali silaturahim?
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain , dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. An-Nisa’: 1)
Kali ini saya mau memposting beberapa kemesraan kami yang tertangkap kamera di sana. Cuuuus..
di dapur, menyiapkan ta'jil untuk warga desa
say kejuuu.. sore hari di pekarangan rumah (hijau loh sebenarnya, krn waktu itu musim panas, jadi kalo musim hujan kayak padang teletabis)
makan makaaaan. menu mewah kami disana: nasi goreng cina porsi besar, sate kambing, dan martabak seharga 30ribuan seporsinya. yummy!
para pria dalam balutan kain sarung di musholla depan rumah
inilah akibat terlalu pede mengenai berat badan, padahal yang nggendong uda mringis nyeri
di ruang tamu nyiapin gula untuk warga desa
hijabers sejati adalah yang hijabnya menutupi sampai dada (baca: pake rukuh) lol
memperingati akan memasukinya bulan Ramadhan 1433 H: rujakan's time!
pose cantik dan anggun, tapi yah... backgroundnya *nutup muka*
mbak2 remaja mushola
jalan2 pagi! tapi pulang pergi naek bus *sigh
sawah terdampar dimana2 :3 (akibat kebanyakan liat gedung di Surabaya)
peserta audisi Si Bolang
langitnya kereeeeen. Subhanallah
kami dari... subuh (maksudnya jalan paginya kan mulai dari subuh. heheee)
Ladies time!
harusnya si pose imut, tapi... *giggling*
nemu anak kambing. kawai ne.. :D
Sepertinya gambar2 saja memang belum cukup untuk menunjukkan apa saja yang kami alami disana sampai rasa kekeluargaan itu ada. Karena kamera2 yang kami bawa tidak mampu merekam semua kejadian2 yang ada. Memang mata dan otak adalah kamera dan lensa yang paling canggih yang pernah ada. Subhanallah... :)
bersambung ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar